Blogspot General Mixed
Berbagi pengalaman
Minggu, 31 Maret 2013
Senin, 25 Maret 2013
Bisnis Online Murah dan mudah
Jumat, 22 Maret 2013
Sekilas Tentang Lebanon
LEBANON
Kondisi Umum
a. Lebanon pada umumnya
Lebanon/Lubnan (Arab) dapat dikatakan negara multi culture di kawasan Timur Tengah. Hampir sebagian besar peduduknya merupakan perpaduan keturunan Arab dan Eropa (khususnya Perancis). Bentuk pemerintahan adalah Republic of Lebanon (Inggris), Al Jumhuriyh Al Lubnaniyah (Arab), Re’publique Libanaise (Perancis), Republik Lebanon (Indonesia). Ibukotanya adalah Beirut.
b. Letak Geografis dan Iklim Tahunan
Secara umum berbentuk pegunungan terletak di wilayah Timur Dekat (Near East), di tepi Timur Laut Mediterania / Laut Tengah. Sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan negara Syria, sebelah Barat menghadap ke Laut Tengah (Mediterranean Sea) dan Siprus, dan sebelah Selatan dengan Israel. Luas Wilayah 10.452 km persegi dengan panjang pesisir pantainya sekitar 212 km dan terbagi atas 6 wilayah / propinsi yang sebagian besarnya merupakan daerah perkotaan yaitu :
· Beirut
· Mount Lebanon
· North Lebanon
· South Lebanon Sidon
· South Lebanon Nabatieh
· Bekaa.
Iklim musim panas (bisa mencapai 39 derajat C), musim gugur, musim dingin (hingga minus dan di beberapa daerah pegunungan turun salju) dan musim semi.
c. Apa yang boleh dibawa / perlu diklaim pada saat kedatangan
Secara umum tidak ada larangan (seperti makanan/bumbu-bumbu/buah-buahan dsb.)
d. Fasilitas umum
Jaringan Komunikasi : Jaringan komunikasi ada 2 yaitu MTC Touch dan Alfa. Dibandingkan negara2 lain biaya komunikasi sangat mahal baik local terlebih untuk internasional. Bila melalui Fixed Phone (telephone rumah) biaya pulsa per menit 1000 L.L (1 US $ = 1500 L.L), Cellular hampir 1 dollar / menit. Sedangkan bila memakai Pre paid Card 900 L.L / menit (namun untuk jam 22.00-7.00 pagi biayanya 700 L.L / menit. Penggunaan SMS khususnya ke Indonesia masih terbatas pada jaringan2/nomor2 tertentu. Telephone umum mudah ditemui, untuk local phone menggunakan koin 500 L.L, sedangkan untuk International menggunakan kartu khusus dengan biaya pulsa per menit sekitar 1.100 L.L. Biaya yang lebih murah adalah melalui Wartel yaitu sekitar 500 L.L/menit.
Taman / Lapangan Olah Raga :
Meski tidak besar / luas, hampir di semua lokasi perumahan terdapat sarana tersebut. Hanya saja sebagian besar dikenai biaya. Biaya sewa lapangan, seperti Tennis Lapangan 10.000 L.L per jam. Taman Bermain 5.000 L.L /orang /kunjungan.
Rumah Sakit : Umumnya Rumah Sakit yang ada hampir sebagian besar ber standar Internasional. Rumah Sakit besar yang ada selain milik pemerintah, juga merupakan afiliasi dari negara-negara besar seperti Amerika, Perancis dsb.
e. Transportasi Umum :
-Bus/minibus (jauh dekat = 750 L.L)
-Taxi (sewa borongan/tanpa menaikkan orang lain > 5.000 L.L tergantung
jarak)
-Taxi-Service (menaikkan penumpang lain di jalan yang satu arah 1.500 L.L)
Kondisi Sosial Budaya
a. Kondisi Masyarakat
1. Masyarakat Lebanon pada umumnya secara sosiologis dikategorikan sebagai masyarakat dengan sistem sektarian, terutama berdasar pada sekte keagamaan. Begitu sektariannya, sehingga segala ruang lingkup kehidupan masyarakat Lebanon tak bisa lepas dari sekteisme, baik pada tataran sosial terlebih dalam urusan politik (confessionalism politic). Warga Lebanon berjumlah kurang lebih 4 juta jiwa, ditambah dengan warga asing lainnya, (imigran/pekerja/pengungsi) kurang lebih 1,5 juta jiwa, seperti warga Syria, Palestina, Armenia, Kurdistan, Mesir, Srilanka, Filipina, Sudan dan dan negara negara Eropa Timur, Afrika dan negara Arab lainnya. Dari kurang lebih 3.1 juta jiwa ( sensus 1999 ), terdapat 17 aliran agama dengan berbagai sekte dan alirannya, yaitu : 5 Muslim (Syiah, Sunni, Druze, Ismaili dan Alawi); 11 Kristen (4 Ortodoks-Armenia, Yunani, Syria, Nestoria-Assyiria; 6 Katolik-Armenia, Syria, Kaldea, Yunani, Romawi, Maronit dan 1 Protestan) dan Yahudi. Pembagian berdasarkan etnis hanya terdiri dari masyarakat Arab,Armenia dan Kurdi. Agama dan politik bagi kehidupan masyarakatLebanon tidak dapat dipisahkan. Perang saudara yang pernah berkecamuk selama 15 tahun di Lebanon sesungguhnya tidak terlepas dari masalah pertentangan antara etnis pemeluk agama. Di samping pembagian politik dan kekuasaan, di tingkat grassroot pun, masyarakat secara otomatis membagi wilayah / distriknya berdasarkan agama dan sektenya masing-masing, terlebih setelah perang saudara. Namun, kendati secara sosiologis bertipologi sektarian dengan segala akibatnya, masyarakat Lebanon ternyata cukup terbuka dalam pergaulan, hal ini tak lain sebagai imbas dari posisi Lebanon yang secara geografis terletak di wilayah persimpangan kebudayaan Eropa dan Asia/Arab dengan silih bergantinya para pendatang sepanjang sejarah, sehingga menjadikan masyarakat Lebanon cukup terbuka, berpendidikan dan lebih moderat dibandingkan dengan masyarakat Arab sekitarnya. Masyarakat Lebanon menghargai kebebasan individu, tetapi ikatan kekeluargaan masih berperan penting. Masyarakat Lebanon dikenal pula dengan pola hidup modern, terbuka, dinamis dan konsumtif. Banyak masyarakat Lebanon berjuang untuk memperoleh pengaruh dan kekayaan sebagai simbol keberhasilan. Pola pergaulan masyarakat Lebanon lebih terbuka dibanding Negara Timur Tengah lainnya. Laki-laki dan perempuan berbaur secara leluasa serta perbandingan mereka berimbang dalam hal tingkat pendidikan. Masyarakat Lebanon yang pluralistik merupakan keunikan tersendiri diantara negara Arab. Agama yang dianut mayoritas warga Lebanon menginduk pada dua agama besar yaitu Islam dan Kristen. Namun mereka terbagi dalam sekte yang beragam yang jarang ditemui di negara lain. Mereka misalnya tidak hanya terbatas meyakini Islam beraliran Sunni, tapi juga sekte Shiah, Druze dan Alawite. Demikian pula dengan Kristen, ada yang menganut Kristen Maronite, Katolik, Protestan, Orthodox, Anglican dan Armenian. Bahkan ada yang menganut agama Yahudi meskipun sebagian besar sudah berhijrah ke Israel. Hal ini membuat Lebanon sangat menarik untuk dipelajari secara mendalam karena mampu memberi contoh hidup bersama secara harmonis. Bahasa Arab merupakan bahasa resmi Lebanon. Bahasa lainnya yang juga dipakai adalah bahasa Perancis dan Inggris. Bahasa Perancis biasanya dipakai oleh pejabat pemerintah dan masyarakat menengah ke atas. Bahasa Inggris sudah biasa dipakai terutama dalam bidang bisnis dan pendidikan. Bahasa lainnya adalah bahasa yang dipakai kelompok etnis seperti bahasa Armenia.
2. Masyarakat Indonesia di Lebanon
Populasi masyarakat Indonesia di Lebanon relatif sangat sedikit ± 100 orang selain dari Keluarga Besar KBRI, terdiri atas 5 keluarga yang bersuamikan warga Lebanon, Turki dan Arab lainnya. Selain itu juga terdapat TKI dan mahasiswa serta tenaga professional (Spa). Namun sejak kehadiran Pasukan Perdamaian TNI KONGA XXIII A / Unifil sejumlah 850 orang, maka saat ini masyarakat Indonesia mendekati 1.000 orang.
b. Tradisi Masyarakat
Acara-acara yang diadakan oleh masyarakat Lebanon:
Untuk yang beragama Islam selain Ramadhan, Hari Raya Idul Adha merupakan acara keagamaan yang terbesar dimana biasanya ditandai dengan ornamen2 / dekorasi di segala pelosok. Selain itu bagi mereka yang pulang Haji diadakan sambutan khusus dengan pemasangan ornamen-ornamen di luar dan di dalam rumah sertai penggunaan petasan. Acara besar lainnya adalah Peringatan As Syura (10 Muharam) khususnya untuk komunitas Islam Syiah. Sedangkan untuk yang bergama Kristen , seperti biasa adalah Chistmas, Orthodox Armenian Christmas, St. Maron.
Acara peringatan kemerdekaan diperingati setiap tanggal 22 Nopember , namun tidak disertai berbagai kegiatan sebagaimana layaknya 17 Agustusan (lomba-lomba dll).
Acara besar tahunan bagi masyarakat luas yangbiasa dilakukan oleh Pemerintah adalah kegiatan Marathon.
Acara-acara yang diadakan oleh masyarakat Indonesia di Lebanon.Mengingat jumlah populasi yang relatif sedikit, maka acara-acara yang diadakan lebih terfokus pada seluruh acara yang diadakan oleh KBRI kedutaan / KBRI, seperti peringatan hari-hari besar nasional maupun keagamaan. Lomba-lomba 17 Agustusan, Halal Bi Halal, Peringatan Tahun Baru dan kegiatan rutin lainnya seperti Olahraga, Pengajian, Buka Puasa Bersama dan undangan-undangan yang sifatnya pribadi (syukuran, Ultah dll).
c. Kekhasan / kebiasaan khusus masyarakat di Lebanon.
· Coklat yang dihias merupakan symbol untuk acara-acara kekeluargaan seperti menjenguk orang yang melahirkan, orang sakit dan pulang Haji.
· Menyalakan petasan dan menembakkan senapan ke udara untuk perayaan menyambut pulang Haji, Pernikahan, Perayaan Kemenangan (Piala Dunia, setelah berperang), Kemenangan politik (Setelah pidato salah satu pemimpin Parta Politik).
· Mengendarai mobil secara “seenaknya” seperti jarang menggunakan lampu Sign, berhenti / parkir sembarangan. Selain di Down Town umumnya jarang ditemukan lampu lalu lintas (hanya menggunakan polisi untuk menertibkan lalu lintas) namun umumnya kemacetan selalu dapat teratasi.
· Merokok / Argile dan meminum kopi Arab (baik pria maupun wanita).
· Penggunaan Asesoris dan pernak pernik serta berpakaian modis.
· Makanan : Olive, Lemon, Salad, Cheese, Daging, Kambing dan Roti Arab (Manaiskh).
d. Media Komunikasi bagi komunitas Indonesia.
Mengingat sedikitnya jumlah masyarakat Indonesia maka media yang digunakan cukup melalui undangan / selebaran, telepon serta email.
Pendidikan
a. Masyarakat Lebanon merupakan salah satu masyarakat dengan tingkat pendidikan yang memadai di kawasan Timur Tengah. Tingkat melek huruf penduduknya sekitar 86 persen. Pendidikan dasar limatahun merupakan kewajiban dan tidak dipungut biaya. Tingkat pendidikan yang cukup baik di Lebanon telah menempatkan Lebanon pada urutan ke 80 dalam peringkat Human Development Index tahun 2004. Sedangkan dilingkungan 20 negara-negara Arab Lebanon berada pada rank 8. (lihat laporan AHD Report 2004).
b. Pendaftaran Sekolah
Umumnya proses pendaftaran dimulai dari bulan Februari hingga Mei tahun ajaran dimulai pada pertengahan bulan September. Bahasa pengantar yang diajarkan meliputi : Arab, Inggris dan Perancis.
Umumnya untuk sekolah lokal-swasta tertentu khususnya untuk Grade 3 ke atas tidak dapat menerima bila tidak dapat menguasai bahasa Arab / Perancis.
Tingkat Kindergarten, Elementary School dan High School
Beberapa sekolah lokal swasta yang dapat direkomendasikan (memiliki standar yang baik), adalah sbb :
Hariri School
Makassed School / Khalid Bin El Walid
Sekolah Katolik St. Antoine
Greenfield School
Sekolah Internasional :
1. Amercan International School
2. France International School
Tingkat Universitas
Di Beirut terdapat enam universitas ternama, yaitu :
American University of Beirut
Saint Joseph University yang dikelola Serikat Jesuit
Lebanese University yang didanai pemerintah
Lebanese Arab University yang disponsori pemerintah Mesir
Lebanese American University
Armenian Hagazian College.
c. Komponen Biaya pendidikan :
Level Kindergarten s/d High School
Sekolah Lokal Swasta : berkisar $ 3,300 - $ 4,000 / th, terdiri atas :
Biaya Pendidikan : $ 1,500 s/d $ 2,000
Seragam : $ 300
Buku : $ 300
Antar Jemput : $ 1,000 s/d $1,200
Ekskul : $ 200
International School : berkisar $ 6,000 / th
Universitas : berkisar $ 10,000/th
d. Pendidikan luar sekolah (kursus)
Kursus private antara sekitar $15 per jam
Keuangan dan Perencanaan
1. Kehidupan di Lebanon pada umumnya
Mata uang : Lebanese Pound (LBP) / biasa disebut Lira Lebanese (LL), Nilai kurs : US$ 1 : LL 1.500
a. Biaya hidup rata-rata ± $2,000 (per keluarga)
b. Praktik sewa rumah (tergantung lokasi dan jumlah kamar)
Furnished : ± $1,500 s/d $5,000 /bulan
Non Furnished : ± $ 1,000 s/d $ 4,000/bulan
c. Belanja Perlengkapan rumah :
Furniture : ± $ 15.000 ,- (kualitas standard untuk seisi rumah, termasuk elektronik seperti kulkas, mesin cuci dll.
d. Praktik tentang asuransi kesehatan
Dinas : Sistem restitusi (penggantian 75%)
Penggunaan asuransi tergantung kebutuhan perorangan, relatif tidak
terlalu mahal bila dibandingkan negara-negara besar / maju seperti A.S.
e. Praktik tentang kepemilikan dan asuransi mobil
Tergantung jenis dan tahun keluarnya mobil, namun relatif tidak terlalu
mahal. Sebagai contoh : Mercedes 320 Th 1998 sekitar $500 per tahun.
2. Keperluan sehari-hari
a. Shopping Hour
Untuk minimarket dan sejenisnya buka jam 8 s/d jam 22.00.
Untuk toko-toko buka jam 10.00 s/d jam 21.00
Hari Minggu kecuali toko besar/ Supermarket / Mall umumnya tutup.
Bumbu dan rempah-rempah
Hampir semua ada terkecuali : Kemiri, Lengkuas, Terasi (bisa diganti Shrimp Paste), Daun Salam (bisa diganti Bay Leaf), Daun Jeruk, Kencur dan Temu Lawak.
Daging Segar :
Daging berlabel halal mudah didapat. Selain dapat diperoleh di Supermarket-supermarket juga terdapat kedai-kedai daging yang langsung / baru dipotong.
Keperluan bayi dan anak-anak :
Dapat diperoleh di berbagai Supermarket, toko perlengkapan bayi, Pharmacy, Toko mainan anak dll.
Yang tidak ada diantaranya minyak telon dan minyak kayu putih.
e. Peralatan Dapur
Secara umum lengkap dan dapat diperoleh di berbagai toko / Supermarket, terkecuali ulekan (dapat diganti dengan Blender / Chopper), cetakan agar dari plastik, cetakan tumpeng dan beberapa cetakan kue-kue tradisional yang lazim digunakan di Indonesiaseperti cetakan Kue Pukis, Bolu kukus dll.
Nama-nama tempat Belanja di Beirut dan sekitarnya
ABC Mall
Boulevard Mall(Habtooir Hotel)
City Mall (Jal El Dib)
Beirut Mall (Chiah)
BHV / Monoprix (Djnah, Baabda, City Mall dan Djouneh).
Bou Khalil (Baabda)
Supermarket Spinney (Aschrafieh, Dbayeh, Djnah)
Hypermarket Geant (City Mall-Jal El Dib)
Supermarket Coop / Amlieh (Muawwad, Sabra dll).
Eldorado
Karout
Produk berupa makanan Asia dan bumbu-bumbu
Smith (Hamra)
Masoud Freres (Dora)
Beberapa daerah pertokoan :
Solidere dan Hamra (Down Town)
Verdun
Sodeco
Furn El Chebak
Mar Ellias
Jal El Dib, Dbayeh
Muawwad
Restoran (umumnya : masakan Arab dan Itali), restoran lainnya :
Chopstick dan China Rose(Chinesse)
Blue Elephant (Thailand)
Buffalo Steak dan Roadster(American)
Franchise: Mc D, KFC, Starbuck’s, Dunkin Donuts, Pizza Hut dll.
Brand Name
Massimo Duty
Manggo
Zara
Damas (jewelry)
Tk Track
Jeans Couture
Aisthi
Warde (Upholstery)
Virgin (Bookstore)
Sisi Lain Mahasiswa Indonesia di Lebanon
Sisi lain mahasiswa lebanon
Lebanon, negara kecil yang mempunyai luas 10.452 km² dan berpenduduk kurang dari 4 juta jiwa ini terasa sempit dengan kehadiran 36 mahasiswa Indonesia sejak tahun 2006. Agak berlebihan memang, tapi mahasiswa-mahasiswa ini membawa segudang kelebihan yang tidak akan dijumpai di Lebanon. Beragam suku, bahasa dan budaya mahasiswa Indonesia ini, menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi masyarakat Lebanon. Mereka akan terkejut kalau di Indonesia, perbedaan bahasa (bukan logat) merupakan sesuatu yang sangat biasa. Mereka akan tidak percaya kalau satu daerah mempunyai bahasa yang berbeda. Dan juga, Lebanon yang hanya mempunyai 3 etnis (Arab, Armenia dan Kurdi) akan terkaget-kaget kalo Indonesia mempunyai ratusan suku (±491 suku).Dengan segala keunikan mahasiswa Indonesia ini, mereka mempunyai cerita-cerita yang berbeda mengenai Lebanon. Dari sebelum menjajakkan kaki di bumi Lebanon sampai yang sudah pernah tersesat di antara bangunan-bangunan aneh peninggalan bangsa Phoenician.
Info Lebanon di Indonesia
“sebuah Negara konflik, kacau dan penuh dengan kerusuhan”,
“Negara yang masih terluka akibat perang 2006 dengan israel”.
Memang menjadi sebuah realita bahwa media memang begitu dominan dalam membentuk opini tentang sesuatu hal. Banyak dari mahasiswa yang mencari informasi tentang Lebanon sejak di Indonesia, kadangkala berita yang mereka terima tidak sama persis dengan realita yang ada. 2 informasi tersebut diatas diterima oleh 2 teman kita; Muli dan Nabil, sebelum menjejakkan kaki di Lebanon.mungkin mereka terkejut, bagaimana informasi yang mereka terima bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Bagaiman situasi konflik, kacau dan penuh kerusuhan serta sisa-sisa perang 2006 tidak mereka temukan… malah sebuah kota Beirut yang indah dengan Downtown serta Rouchenya yang begitu menawan dan menggoda….. apalagi….apalagi….Bayangan lebanon seperti Negara timur-tengah lainya yang begitu Islami; baju gamis, cadar, banyak orang alimnya, dan kebudayaan Islaminya, dialami oleh sebagian besar mahasiswa Indonesia yang datang ke Lebanon, mungkin bukan hanya terperangah atau tidak percaya tapi mungkin salah satu dari mereka ada yang terserang jantungan ketika melihat perempuan berparas cantik berlenggak lenggok layaknya berjalan diatas catwalk.Coba tengok apa yang dikatakan vijar: “Sebuah Negara islami yang lebih islami dari Indonesia”. hal serupa juga dikatakan oleh Mustofa, Sasmita dan yang lainya. Bahkan sasmita membuat statement yang mungkin tidak akan dia kemukakan kalo seandainya dia tidak datang ke Lebanon, yaitu:”Penduduknya kurang baik dalam segi pakaianya!!”. Beda dengan Beddu, dengan lugas dan tak tahu malu, mengatakan: “Nothing special tentang Lebanon!!!” Namun semua realita yang mereka temukan diatas, tidak mengubah niat awal mereka, bahwa mereka datang ke Lebanon hanya untuk menuntut ilmu.”Bagaimanapun keadaanya, kita harus belajar dengan giat dan tekun karena kita adalah pemuda harapan bangsa, agama, serta umat Islam di Dunia” demikan dikatakan oleh Musthofa.
Kesan Pertama
Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Hmm… ini merupakan hal yang biasa. Nah, bagaimana kalo sebaliknya??? rasa sedih, kecewa, bergelayutan dimana-mana, hal serupa dialami oleh salah satu teman kita dari Dar-Fatwa, bahkan karena rasa kecewa tersebut sempat terbesit olehnya keinginan untuk pulang. Lain Mustofa lain Muli, pernyataan unik keluar begitu saja dari benak muli,”kaget!!” dengan kondisi Lebanon yang sangat liberal dibandingkan dengan Negara-negara arab lainnya. Memang kehidupan Lebanon yang begitu eropa memperdaya wisatawan manca, namun bagi kita yang notabene orang timur, yang “medok” dengan ketimuranya, merasa bahwa gaya hidup disini kurang baik bagi kita, Mungkin dari kondisi liberal itu menjadikan gaya hidup yang kurang baik bagi orang timur. Hal itu juga diamati oleh John KartaSasmita melihat bahwa Lebanon itu “Paris”-nya timur tengah, sehingga lifestyle disini dinilai kurang baik dan tidak cocok dengan kehidupan timur. Tetapi hati Bang Vijar berkata lain. “Paris”-nya timur tengah, Negara yang liberal, danlifestyle yang dinilai kurang baik tidak menggoyahkan perasaan bahagia dan rasa syukur karena mendapatkan kesempatan belajar diluar negeri, cerita Abang dari Aceh ini. Sedangkan perasaan aneh yang diceritakan Beddu membuat sang wartawan tertawa cekikikan. “Sama aja seperti Indonesia! Panas! Lengket! Keringatan!” hal tersebut dirasakan ketika menginjakkan kaki pertama kali di Lebanon pada musim panas, dan belum mengerti bagaimana Downtown itu. ^^Jika semua itu dilakukan tanpa perasaan sabar, maka bukan hal yang tidak mungkin mereka-mereka ini sudah angkat koper dari negeri yang indah ini. Tapi memang pelajar-pelajar di Lebanon merupakan pelajar yang berkualitas dan bermutu tinggi, sehingga mereka bisa bertahan di Lebanon dengan berbagai macam godaannya.
AK 47? M39 20mm canon, Heckler&Koch PSG-1(semacam sniper), Israel? Bom? Cadar? Itu lah yang menjadi wacana heboh oleh masyarakat di Indonesia. Itulah statement yang diklaim oleh masyarakat tentang Lebanon. Setiap mendengar kata Lebanon, orang berfikir tentang perang dan kerusuhan. Di Lebanon terdapat hal yang menarik tentang perbedaan. Keanekaragam paham idealisme salah satunya, hampir dari semua paham idealis itu ada di Lebanon. Tapi jangan salah dong, walaupun Lebanon itu habis perang, masyarakat disini baik, enak, have fun, santai, dan tidak keras. Bahkan recovery pasca perang tidak memakan waktu yang lama. Ucap satu-satunya PPIwati di Lebanon yang bernama lengkap Mustika Larasati Hapsoro.Lebanon itu serba ada, mau kepantai dekat, kegunung dekat, ke mall dekat, mau kemana aja dekat. Ada pula faraya, gunung yang bersalju ketika musim dingin datang, hanya dengan waktu kurang lebih 2 jam dari Ibukota kita sudah tiba di tempat favorit salah seorang pelajar ketika ditanya tentang hal apa yang menarik dari Lebanon. Gunung-gunung yang lain pun juga menjadi salah satu hal yang menarik di Lebanon, ketika andasatnite di pantai Rouche, kita bisa melihat indahnya gunung yang bergemerlapan di atas sana. Tambah beddu, yang menjadikan gunung di Lebanon suatu hal yang indah, unik dan spesial.Lebanon, banyak orang bilang asal dari nama Lebanon itu dari kata “laban” atau dalam arti Indonesianya “susu”. Hal itu disetujui oleh aziz mustofa yang mengatakan dengan tegas bahwa hanya “yang putih-putih” seperti susu dan “yang bening-bening ” di Lebanon adalah hal yang paling menarik, selainnya, TIDAK!”.
Banyak pelajar Indonesia di Lebanon yang mengatakan bahwa sekolah di Lebanon itu sudah menjadi garis hidupnya dan tidak bisa diganggu gugat. Belajar dimana saja itu bukan masalah, yang penting niatan kita belajar itu untuk mencari ridhlo-Nya. Pernyataan yang simpel diucapkan oleh nabil bahwa “seandainnya saya kuliah di Mesir, dimana-mana orang Indonesia, kalau di sini, saya bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan masyarakat arab.”Berbeda dengan sasmita, dia mengambil pengertian yang mana Lebanon itu mempunyai julukan “Ibukota buku-buku di dunia”. Maka hal ini mendorong untuk kuliah di Lebanon.Tapi alasan beddu sekolah disini, karena dia mendapatkan peluang yang sangat bagus dan tidak bisa ditolak. Apalagi mendapatkan fakultas yang sesuai dengan kegemarannya, yaitu otak atik computer. Karena kesempatan tidak datang 2 kali.
Seorang ibu mempunyai metode tersendiri untuk mengajarkan sesuatu ke anaknya, yang pasti berbeda dengan ibu yang lain. Sama seperti pendidikan, di setiap wilayah mempunyai perbedaan dalam pendidikannya. Vijar wadi sempat curhat ke redaksi bahwa kalau model pendidikan yang dirasakannya benar-benar mengandalkan hafalan. Sedangkan di Indonesia sudah menggunakan teknologi yang lebih maju. Tapi sistem pendidikan yang dirasakan Beddu dan Muli berbeda, di kampus mereka menggunakan sistem SKS. Jadi dalam proses pembelajarannya sudah terfokuskan dan tidak terlalu ribet. Permasalahan bahasa juga sangat berpengaruh disini, kita bukan orang arab, bahasa resmi kita bahasa Indonesia, sedangkan penyampaian materi di sekolah menggunakan bahasa asing. Teman-teman Dar-Fatwa, Dakwah, dan Jami’ah ‘Alamiyah menggunakan bahasa arab sebagai bahasa pengantar. Sedang dari Global University dan Lebanese American University. Menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Hal ini justru mendorong semangat kita untuk semakin belajar tentang bahasa asing agar lancer dalam berkomunikasi di lingkungan sekolah.Ada yang menarik dari pernyataan Muli bahwa di Lebanon, meskipun para pelajarnya nongkrong, gaul, suka jalan namun masih benar-benar focus terhadap pelajaranya, masih menomorsatukan pendidikannya, hal ini menurut dia sangat bertolak belakang dari apa yang dilihatnya saat masih di Indonesia.Salah seorang lulusan pesantren Bahrun Ulum berkata bahwa jika kita sekolah di Indonesia dengan biaya sendiri, kita pasti bisa belajar santai dan seenaknya. Tapi apabila kita sekolah di luar negeri dan itu semua dari beasiswa, tuntutannya sangat besar. Hal itu menjadi tekanan kepada kita untuk selalu menghasilkan yang terbaik, tapi dengan cara yang positif.
Biaya hidup di Lebanon bisa dikatakan 4 kali lipat daripada di Indonesia. Percaya atau tidak, kalau kita lagi jalan-jalan lalu kita selalu mengkurskan biaya yang kita keluarkan dengan rupiah hasilnya kita tidak akan sampai kemana-mana. Mau beli air 1500LL = Rp. 9500, mau naik angkot 1000LL = Rp. 6200 dsb. Mending dibelikan bakso di Indonesia hahaha….Tingginya biaya hidup di Lebanon ini, membuat para mahasiswa berpikir ulang jika meneruskan sekolah di Lebanon tanpa beasiswa. Untungnya, KBRI Beirut mulai tahun 2006 membuka kerjasama pendidikan dengan berbagai lembaga pendidikan umum dan agama yang memberi peluang bagi mahasiswa yang ingin kuliah disini. Boleh dikatakan 99% pelajar Indonesia di Lebanon kuliah dengan beasiswa, baik itu beasiswa penuh maupun tidak. Bagi mahasiswa yang bukan beasiswa penuh, harus mencari uang saku sendiri. Ada yang menunggu kiriman dari rumah, ada yang aktif dalam band, dan ada juga yang berwirausaha. Seperti Mujib dkk yang berkreasi dengan tahu dangdutnya.
Seringkali kita temukan gesekan dikarenakan perbedaan kultur dan budaya, masalah sekecil apapun akan menjadi besar karena perbedaan tadi membuat kita berbeda dalam melihat suatu masalah. Teman-teman kita yang dari mahasiswa Kuliah Dakwah sering berselisih dengan teman sekamar gara-gara budaya ngobrol malam, demikian yang dikatakan saudara vijar dan diamini oleh seniornya, Nabil, akibatnya konsentrasi belajar menjadi buyar. Bahasa, merupakan salah satu hambatan yang banyak ditemui oleh mahasiswa baru disini. Walaupun mayoritas mahasiswa datang dari pondok pesantren yang notabene bergelut dengan bahasa orang-orang arab ini, namun hanya membaca dan menerjemah saja, dan bukan mendengar apalagi berbicara secara langsung. “Keadaan ini” kata sasmita,”lambat laun bisa diatasi seiring berjalanya waktu belajar dan tinggal di Lebanon”. Kalau kita mau aman dan tenang tanpa takut dikejar-kejar polisi imigrasi di Negara orang, kita harus mempunyai surat izin tinggal resmi. Satu-satunya kekurangan inilah yang diutarakan Beddu saat menceritakan hambatanya ketika di Lebanon. Untuk saat ini, menurut dia, kalau ingin mempunyai izin tinggal harus keluar dari Lebanon dulu, dan setelah itu mengambil visa baru sebagai pelajar. Lain beddu lain Muli, bukan masalah izin tinggal, malah suatu hambatan yang ditemukanya karena rencana transfer kuliahnya ke Singapura. Saat ini muli kuliah di Lebanese American University (LAU). Menurutnya, kalau keinginanya transfer kuliah ke daratan eropa atau amerika akan mudah, namun untuk proses transfer ke universitas di asia sangat susah. Terkadang kita bisa menghadapi hambatan-hambatan yang ada, hanya dengan mengembalikan semuanya itu kepada diri kita, menurut Musthofa Aziz: “adanya hambatan dan masalah bermula dari kita sendiri, kalau kita merasa nyaman, hati tenang, enjoy dengan permasalahan yang ada, kegiatan belajar yang memusingkan menjadi enak dan nyaman.
Hmm…. Teroris lagi, teroris lagi…. Kayak nggak ada yang lainya… namun bagaimana posisi mahasiswa Lebanon tentang masalah ini??? Nabil dan Beddu sepakat:”Menurut kami di lebanon itu nggak ada teroris, mereka kan hanya melindungi diri mereka sendiri, apalagi sebagian tanah mereka di caplok oleh pihak “yang lain”. Lah, media lah yang membentuk opini behwa mereka itu gerakan teroris”. Tidak jauh beda dengan yang dikatakan mereka, Muli menambahkan bahwa sebutan teroris yang ada di Lebanon kurang pas, karena posisi mereka sebagai pembela Negara, karena kekuatan resmi milik Negara Lebanon (LAF) yang kurang memadai. Sebagai tholib syar’iy (pelajar ilmu agama) di Negara konflik, kadang kita merasa was-was dengan predikat “agen teroris” yang mungkin akan kita terima nanti sewaktu balik ke Indonesia. Namun asumsi ini dienyahkan oleh pernyataan Sasmita,”Lebanon sendiri memang negara konflik, namun bukan negara sarang teroris. Hal ini sebenarnya diciptakan oleh media-media barat untuk memojokkan dan menghancurkan Islam.” Dia menambahkan bahwa untuk menepis semua ini, “kami mahasiswa Indonesia siap membuktikan bahwa Lebanon bukan sarang teroris dengan etika dan tingkah laku kita, karena apa yang kita pelajari disini, tidak jauh beda dengan yang kita ambil di Indonesia, perbedaan metode dan sistem pengajaran serta bahasa pengantar saja yang membedakan!!!”. Musthofa Aziz memberi pernyataan unik tentang ini:”masalah tentang teroris, tempat teroris, sarang teroris tidak ada masalah buat saya, karena niat kita kan untuk belajar dan bukan menjadi seorang teroris. Dan kalau pulang kita dituduh sebagai teroris yaa gak masalah, yang penting kita bukan teroris, gitu aja kok repot!!, masalah konflik, hidup dan mati itu masalahnya Allah.
“Betah banget” by Sasmita. Dia memberi tips agar sesering kali telfon ke Indonesia, paling tidak sebulan sekali. Sering kumpul sama temen2, silaturrahmi ke bapak2 KBRI, ibaratnya mereka kan orang tua kita disini yang selalu membimbing dan memberi nasehat. Keadaan ini juga tidak jauh beda dengan apa yang dirasakan Musthofa Aziz, “Kerasan dan buetah tenan”, dia menambahkan;”supaya kerasan hanya sabar tipsnya dan bulatkan tekad serta niat untuk menuntut ilmu karena-Nya”. Nabil menambahi:” kerasan??saya sudah terbiasa dengan suasana kayak begini, dalam kamus saya, rindu itu tidak ada. karen pengembaraan saya ini hanya saya niatkan untuk mencari ilmu, tipsnya?? kita kembali ke niat kita!!”dan juga, “kita disini kan seperti keluarga, ada bapak, ibu, saudara2, saya merasakan kedekatan temen2 disini sebagai keluarga, dengan kata lain, teman2 saya disini adalah keluarga saya”. Beddu: Kerasan gak yah??? Kerasan sih nggak… tapi nggak betah juga nggak… misalnya kayak gini kita lagi kangen ada aja feeling kangen datang tiba2. Ato sebaliknya… kalo lagi bĂȘte, pasti disana ada suasana yang bikin kerasan disini……. Tipsnya: buka computer dan olahraga jari sampai pagi. Itulah sisi lain kehidupan mahasiswa Indonesia di Lebanon, bukan hanya bergelut dengan permasalahan tentang mata kuliah, namun juga persoalan hidup dan perut terus membuntuti niat suci mencari ilmu mereka. Semoga Allah SWT selalu membantu, meridhai, melindungi, mengawasi, memberi rizqi, dan tak lupa member jodoh kepada meraka. Amiinnn…..
(redaksi Majalah PPI’s COVER Edisi Perdana)
Daftar responden:
1. Moh. Nabil, mahasiswa Kuliah Dakwah tk. 2.
2. VIjar Wadi, mahasiswa Kuliah Dakwah tk 2.
3. Mustika Larasati Hapsoro, mahasiswi Lebanese American University semester 3.
4. Sasmita, Jamiah Al-Azhar Beirut kelas bahasa.
5. Musthofa Aziz, Jamiah Al-Azhar Beirut kelas bahasa.
6. La Ressa Beddu Kulasse, Mahasiswa Global University tk awal.
Blog bisa hasilkan point tersendiri bagi yang berbakat
CARA MEROGOH UANG LEWAT BLOG
PARA PEMBACA YANG BUDIMAN, mungkin Justin
Hall tidak pernah membayangkan kalau situs pribadinya akan menginspirasi satu
perubahan besar di dunia internet. Situs bertitel " Justin' Home Page
" yang ia bangun pada tahun 1994 itulah yang kemudian mendorong
berkembangnya sebuah teknologi baru yang bernama blog. Menyimak dari
inspirasi dari Justin Hall di atas maka saya akan membagikan sebuah cara
kepada sobat, teman dan para pembaca 7 langkah cari uang dengan melalui blog.
Baca baik-baik dibawah ini:
1. Mengubah Mindset ( Pola Pikir )
Anda mau menghasilkan uang dengan blog ?
Mengapa anda begitu tertarik ingin melakukannya. Bukankah di luar sana banyak
pekerjaan yang bisa di lakukan untuk memberikan penghasilan besar dengan
jabatan dan fasilitas mentereng ? Kenapa harus blog ?. Rentetan pertanyaan
diatas mungkin tidak pernah anda dapatkan sebelumnya tapi saya yakin anda akan
melakukan sesuatu yang berguna untuk masa depan anda sendiri.
Dengan derasnya informasi mengenai
peluang mencari uang dari blog semacam ini, tidak heran jika banyak orang
berlomaba-lomba mencoba peruntungan dengan ikut terjun ke dunia blogging.
Ditengah susahnya mencari pekerjaan pada zaman sekarang, mencari penghasilan
alternatif dengan blog merupakan sebuah solusi. Maka lahirlah blog-blog baru
yang semata-mata berorientasi pada uang. Atas dasar inilah banyak pemula yang
buat blog untuk mencari uang di internet.
2. Merencanakan Blog
Setelah berkutat dengan masalah mindset,
kini saatnya kita melangkah ke masalah praktis. Disini kita akan membahas
segala yang terkait dengan perencanaan sebuah blog. Inilah langkah awal anda
untuk terjun ke dunia blogging. Apa sebenarnya yang kita rencanakan ?
setidaknya anda harus menentukan blog seperti apa yang hendak dibangun,
kemudian platform yang mau dipakai, nama domain yang dipilih, anggaran dana
yang anda siapkan untuk membangun blog dan beberapa hal teknis lainnya.
3. Membangun Blog
Langkah selanjutnya adalah membangun
blog. Ibarat sebuah proyek pembangunan gedung, apa yang anda lakukan di bagian
sebelumnya adalah blue print gedung. Tentu anda ingin supaya gedung yang anda
bangun itu dapat selesai sesuai dengan harapan anda. Oleh karena itu ada 2 hal
yang perlu diperhatikan yaitu:
1a. Mengatur tampilan blog
Blog yang bagus tampilannya ( layout ) tentu membuat pembaca
merasa nyaman dan betah sehingga ia akan berlama-lama di blog anda,
ingat blog anda adalah rumah anda, tetapi kalau berantakan maka belum dibaca
pembaca akan akan menutup blog anda.
2b. Mengisi dengan konten
Hal terpenting dari ini adalah bahwa blog anda harus
di isi dengan konten, maksudnya blog anda harus menyajikan tulisan yang
tentunya harus informatif dan menyenangkan pembaca. Di samping itu konten blog
anda harus menggunakan gaya bahasa yang lugas tidak mutlak harus berpedoman
pada tata bahasa yang baku, tapi yang penting bisa membuat pembaca merasa
menemukan sesuatu yang ia cari. Ada ungkapan yang mengatakan "CONTENT
IS KING OF KING" artinya isi adalah raja dari segala raja.
4. Meng-update blog secara berkala
Setelah punya blog dan mengisinya dengan
konten tertentu, selanjutnya blog anda mesti di update atau di perbaharui
secara berkala. Hal ini bertujuan untuk menjaga traffik anda. Dengan memasukkan
posting-posting baru anda dapat mempertahankan pengunjung lama untuk kembali
lagi sekaligus mengundang pengunjung baru. Adanya konten-konten baru yang di
tambahkan secara berkala juga mempengaruhi posisi blog di search engine result
page ( SERP ) atau halaman hasil pencarian di mesin pencari alias google.
Bilamana blog anda di perbaharui secara berkala, spider mesin pencari akan
lebih sering menyambangi blog tersebut dan membuatnya semakin sering indeks
oleh google. Imbasnya blog anda bakal memiliki posisi lebih baik di SERP.
Alasan lain apabila kita rajin meng-update blog adalah memberikan sinyal pada
blogger lain bahwa anda masih aktif di blogosphere. Blog yang tidak pernah di
update lambat lauan akan kehilangan pembaca setianya dan pada akhirnya di
anggap mati.
5. Mendatangkan
pengunjung
Blog sudah punya, tampilan blog sudah di buat
semenarik mungkin, konten-konten terbaik juga sudah terbitkan, apalagi yang
kurang ? jawabannya adalah hanya satu kata Pengunjung ( Traffik ). Tak peduli
sebagus apapun blog anda, tidak ada artinya kalau tidak ada pengunjung. anda
bisa saja menyajikan informasi bernilai sangat mahal, namun tanpa pengunjung,
sia-sialah usaha keras yang telah anda lakukan. Gimana cara mendatangkan
pengunjung ? maka jawaban sederhananya tapi sistemik yaitu : A. Melalui Search
Engine Optimization ( SEO ) B. Melalui Blogwalking ( mengunjungi blog lain ) C.
Melalui tukaran link atau dengan memancing link. Ini semua bisa dipelajari di
internet, anda tinggal browsing di internet.
6. Berinteraksi dengan blogger lain
Seiring dengan pertambahan konten dan
perkembangan blog, lama-kelamaan blogger-blogger lain akan mengenal anda. Orang
yang memiliki ketertarikan sama dengan anda, suatu saat pasti menyebut anda
atau blog anda di blog mereka. Jika ini terjadi maka hal tersebut merupakan awal
interaksi antara anda dengan oarang tersebut. Gimana cara mengetahui ada
blogger lain yang menyebut nama anda ? itu bisa di deteksi dengan menggunakan
layanan pemantau pengunjung seperti statcounter.com, feedijt.com atau
siteMeter.com. Perhatikan darimana pengunjung datang. kalau pengunjung anda
masuk dari blog lain, kemungkinan besar pemilik blog tersebut meletakkan link
blog anda di bagian sidebar atau halaman blog.
7. Monetisasi blog ( Meng-uangkan Blog )
Sekarang yang terakhir, anda telah berhasil
membangun satu blog yang hidup dan akan terus berkembang. Anda sudah bekerja
keras membuat konten orisinal berkualitas bagus, anda juga sudah mempercantik
tampilan blog dan kemudian menarik pengunjung sebanyak mungkin semabari
berinteraksi dengan blogger lain. Sampai di sini anda sudah bisa disebut
blogger sukses. Langkah 1 sampai langkah 6 sudah di jalani sehingga tidak
berlebihan rasanya jika blog anda sudah saatnya menghasilkan sesuatu yaitu
UANG. Anda bisa menyulap blog anda menjadi sumber penghasilan. Cara-cara yang
dapat anda lakukan dengan blognya yaitu :
1. Mengikuti
program affiliasi seperti afiliasi Clicbank, Amazon,Viralgen, obat sarang
semut dan lain-lain sebagainya.
2. Mengikuti
program PPC ( Pay Per Clik ) seperti Google adsense,Kumpul blogger, Advertiser
dan lain-lain sebagainya. Anda bisa lihat contohnya seperti yang saya geluti.
Nah pembaca yang baik sampai disinilah
yang bisa saya informasikan seputar langkah-langkah mencari uang dengan blog.
Mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua.
Selasa, 19 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)